Pengusaha Batik

Suyanto 04 Oktober 2017 04:13:20 WIB

 

Nurul mengaku ingin menjadi pengusaha batik. "Jadi pengusaha batik itu memang cita-cita saya," kata dara yang mengenakan hijab  ini pada siang yang lumayan terik, Kamis (5/3/2015).

Nurul ikut ambil bagian di salah satu ruang praktik membuat pola pakaian di lantai dua gedung Program Keahlian Tata Busana Butik, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Gedangsari, Dusun Candi, Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ia menjelaskan ihwal membuat pola  pada kain batik yang nantinya bakal dijahit menjadi busana perempuan.

Tercatat sebagai siswa kelas X di sekolah tersebut, Nurul yang terkesan cepat akrab dengan orang yang baru dikenalnya, lancar bertutur tentang pelajaran teori dan  praktik yang diterimanya di sekolah itu. Baginya, mengenyam pendidikan di sekolah kejuruan bakal lebih memuluskan jalan mewujudkan cita-citanya. Apalagi, sejak Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR) ikut ambil bagian membangun gedung sekolah komplet dengan berbagai fasilitas di dalamnya mulai dari mesin jahit, perangkat komputer, hingga gerai butik batik. "Makanya saya harus belajar rajin untuk mewujudkan cita-cita saya," katanya dengan senyum mengembang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI) Anies Baswedan, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati Gunung Kidul Badingah, Direktur  PT Astra International Tbk Djoko Pranoto, Ketua YPA-MDR Arietta Adrianti, istri pendiri YPA-MDR Trisni Puspitaningtyas, dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Ahmad Jazidi.

Catatan menunjukkan YPA-MDR memasukkan Gunung Kidul sebagai perluasan binaan sejak 2007. Saat itu YPA-MDR memberikan bantuan bidang pendidikan untuk enam sekolah dasar
negeri (SDN) di kecamatan tersebut yakni Candi, Tengklik, Prengguk 1, Prengguk 2, Gupit, dan Tegalrejo. Kini, YPA-MDR yang berdiri sejak 2005 sebagai satu dari sembilan yayasan Astra sebagai pelaksana kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT Astra International Tbk. YPA-MDR fokus pada bantuan pendidikan untuk daerah prasejahtera.

Sebagaimana kekhasan DIY sebagai provinsi yang mengandalkan potensi batik, Gedangsari pun memiliki sejarah panjang soal batik. Makanya, Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan kecamatan yang berbatasan dengan Kecamatan Bayat di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah itu sebagai sentra batik. "Batik sudah menjadi tradisi lama sekali di Gedangsari," kata Bupati Gunung Kidul Badingah

Komentar atas Pengusaha Batik

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Papan Iklan

Silakan Pasang Iklan Disini

Ini adalah bagian isi laman Anda.